Monthly Archives: Mei 2015

KESHOLEHAN YANG PUBLIKATIF

hqdefault

      Saya berkenalan dengan seseorang di Sosial Media , seorang keturunan /Muallaf yang ceritanya telah melanglang buana berdakwah kesana kesini . Menurut ceritanya pula  dia telah memberikan Konstribusi buat umat Islam dan  katanya juga telah menemukan Tuhan, lalu mulailah dia Mempublikasikan kesholehannya dengan balut sorban , menampilkan foto-foto selama kegiatan. Muncul keisengan saya dengan mencoment statusnya di Sosial media . Bukan main marahnya dia lalu mulailah jari -jari memaki dan menampakan kejumawaannya yang tinggi, merasa hebat, Superior , dan paling Sholeh. 

     Zaman sekarang baik di area nyata maupun di dunia Sosial Media , banyak orang menipu dan tertipu atas pesona kesalehan yang mudah dipublikasikan . Baju gamis putih dengan sorban besar serta ‘imamah yang melingkar di atas kepala dengan segera mendapat Titel  kesalehan, meskipun orang yang mengenakannya itu seorang  bajingan. dan bila berada diatas Podium, seringkali seseorang telah menjadi si sholeh yg tak pernah salah, gamis putihnya bahkan seperti baju dewa yg perkasa seraya lutut menekuk kepala Jamaah  yg dianggap mengganggu da’wahnya.

Memang menanggalkan perasaan Merasa hebat  itu sulit apalagi kalau sudah bicara soal kesholehan, bila mendapat kritik atau coment atas dirinya muncul sifat Superiornya merasa dirinya lebaih baik dan merendahkan yang berbeda pendapat dengannya. Padahal Alloh mengingatkan kita untuk tidak merasa Sholeh dan merasa Hebat , bahkan Alloh lebih menyukai dan memuliakan seorang Hamba yang Salah namun tetap rendah hati dan mengakui kesalahannya. Ketimbang seorang Hamba yang Merasa Sholeh dan merendahkan orang lain.

Sifat Tawadhu seperti ini yang harus yang dimiliki seorang hamba. Semakin bertambahnya ilmu semakin bertambah rasa Tawadhunya, semakin banyak melakukan kesholehan semakin dirinya tidak ada apa apanya dimata Alloh. Maka tanggalkanlah sifat Superiormu , kesombonganmu, Keriyaanmu. Mulailah belajar menghargai , Tawadhu, Iffah dan Rendah hati. Hati hatilah dengan Ketaqwaan dan Kesholehan yang Publikatif.

$1CD